Jumat, 28 Oktober 2011

Stres Ganggu Kesehatan Kulit

Stres tidak hanya menganggu kesehatan tetapi juga merusak penampilan kulit. Penelitian ilmiah telah mengungkap peran hormon stres cortisol dalam menyebabkan gangguan kulit, seperti kulit kering dan garis-garis halus di wajah.

Selain efek negatif stres, para pakar juga mengembangkan terapi pemulihan. Berikut strategi yang bisa Anda gunakan untuk mengatasi gejala stres sekaligus menjaga tampilan kulit agar tetap cerah dan kencang.

1. Kulit kering
"Stres kronis meningkatkan hormon cortisol, yang merusak kemampuan kulit dalam menahan air," tutur dermatologist dari University of California Peter Elias, MD, seperti dikutip situs prevention. Hilangnya cairan akan mengikis kilauan wajah.

Cara memperbaiki: Pilihlah produk hypoallergenic dan bebas pewangi."Produk dengan derajat keasaman (pH) rendah ini akan mencegah kekeringan dan peradangan lebih lanjut." Selain itu, basuhlah wajah Anda dengan air hangat. Suhu panas akan mengikis minyak kulit. Kemudian oleskan krim wajah saat kulit masih dalam keadaan agak lembab.

2. Garis halus
Cortisol memicu peningkatan kadar gula darah, yang melalui proses glycation, akan merusak kolagen dan elastin (serat protein yang membuat kulit tetap montok dan lembut). Selain itu, ketegangan otot yang berlangsung terus-menerus cenderung memicu kerutan permanen.

Cara mengatasi: Gunakan krim yang dijual di apotek (over the counter medicine/OTC) yang terbuat dari retinol dan antioksidan untuk mendorong produksi kolagen, sehingga kulit kembali kencang.

3. Kemerahan di wajah
Peningkatan aliran darah yang terjadi saat Anda di bawah stres akan membuat pembuluh kapiler darah mengembang. Stres juga memicu kilasan panas dan karena stres melemahkan sistem kekebalan tubuh Anda, maka kilatan panas di wajah akan bertahan lebih lama.

Cara mengatasi: Jika digunakan setiap hari, krim oles yang terbuat dari antiperadangan seperti allantoin dan ekstrak akar licorice bisa meredakan kemerahan di wajah.

4. Jerawat
Menurut Gil Yosipovitch, MD, seorang profesor dermatologi dari Wake Forest University, Stres meningkatkan peradangan yang memicu munculnya jerawat.

Cara mengatasi: Gunakan lotion yang mengandung asam salisilat untuk membantu pengelupasan kulit atau yang mengandung benzoil peroksida untuk menghilangkan bakteri plus pelembab noncomedogenic agar kulit tidak terlalu kering. Jika kulit Anda tidak merespon penanganan ini dalam beberapa minggu, berkonsultasilah dengan dokter untuk menemukan obat yang lebih kuat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar