Tips Kesehatan - Menopause (berhentinya masa menstruasi) dan diabetes adalah 2 hal yang berbeda. Tapi akibat-akibat yang timbul dari menopause bisa sangat merepotkan bagi perempuan yang sudah menderita diabetes. Tapi ada cara-cara untuk mengendalikannya.
Diabetes dan menopause secara bersamaan dapat menimbulkan efek yang bervariasi pada tubuh Anda. Seperti dilansir MayoClinic, menopause dan masa menuju menopause mungkin menghadirkan tantangan bagi yang memiliki diabetes.
Diabetes dan menopause secara bersamaan dapat menimbulkan efek yang bersamaan pada tubuh seperti:
Diabetes dan menopause secara bersamaan dapat menimbulkan efek yang bervariasi pada tubuh Anda. Seperti dilansir MayoClinic, menopause dan masa menuju menopause mungkin menghadirkan tantangan bagi yang memiliki diabetes.
Diabetes dan menopause secara bersamaan dapat menimbulkan efek yang bersamaan pada tubuh seperti:
1. Perubahan pada kadar gula darah
Hormon estrogen dan progesteron mempengaruhi bagaimana sel-sel tubuh merespons insulin. Setelah menopause, perubahan tingkat hormon tubuh dapat memicu fluktuasi dalam kadar gula darah. Hal ini menyebabkan kadar gula darah lebih sulit diprediksi dibandingkan pada masa sebelum menopause. Jika kadar gula darah tidak terkontrol, maka akan memiliki risiko komplikasi diabetes yang lebih tinggi.
2. Berat badan
Peningkatan berat badan wanita selama masa transisi menopause dan setelah menopause dapat meningkatkan kebutuhan insulin atau obat diabetes oral.
3. Infeksi
Bahkan pada masa sebelum menopause, kadar gula darah yang tinggi dapat menjadi faktor terjadinya infeksi saluran kemih dan vagina. Setelah menopause akan terjadi penurunan estrogen, maka bakteri dan jamur akan lebih mudah berkembang di saluran kemih dan vagina.
4. Gangguan tidur
Setelah menopause, keluar keringat pada malam hari dapat membuat Anda terjaga pada malam hari. Padahal kurang tidur dapat membuat lebih sulit untuk mengontrol kadar gula darah.
5. Gangguan seksual
Diabetes dapat merusak sel-sel saraf yang melapisi vagina. Hal ini dapat mengganggu gairah dan orgasme. Vagina yang terlalu kering merupakan gejala yang umum saat menopause, hal ini dapat menyebabkan rasa sakit selama melakukan hubungan seks.
Diabetes dan menopause: Apa yang dapat dilakukan?
Menopause dapat menyebabkan kesulitan mengontrol diabetes. Tetapi ada banyak hal yang dapat dilakukan untuk mengelola diabetes dan menopause dengan lebih baik.
1. Gaya hidup sehat
Gaya hidup sehat seperti makan makanan yang sehat dan berolahraga secara teratur adalah merupakan bagian yang penting dari rencana perawatan diabetes. Makanan sehat dan aktivitas fisik secara teratur dapat membantu tubuh menjadi lebih sehat meskipun telah menopause.
2. Sering cek kadar gula darah
Setelah menopause, sebaiknya lebih sering memeriksakan kadar gula darah. Hasil pemeriksaan kadar gula darah dari waktu ke waktu sebaiknya tetap disimpan, data ini dapat membantu dokter untuk menentukan pengobatan yang akan dilakukan.
3. Berkonsultasi kepada dokter untuk obat diabetes yang sesuai
Jika kadar gula darah masih tinggi, mungkin perlu peningkatan dosis obat diabetes atau perlu diganti dengan obat baru, terutama jika berat badan meningkat atau aktivitas fisik berkurang. Demikian juga, jika kadar gula darah menurun, kemungkinan perlu pengurangan dosis obat diabetes.
4. Berkonsultasi kepada dokter tentang obat penurun kolesterol
Jika memiliki diabetes, akan berisiko terkena penyakit kardiovaskular. Risiko meningkat ketika telah menopause. Untuk mengurangi risiko tersebut, maka sebaiknya makan makanan sehat dan berolahraga secara teratur. Dokter mungkin juga akan merekomendasikan obat penurun kolesterol.
5. Kenali gejala menopause dan segera tindaklanjuti
Jika mengalami gejala menopause seperti, vagina yang terlalu kering, penurunan respons seksual atau gejala menopause lainnya, maka berkonsultasilah dengan dokter. Dokter mungkin merekomendasikan pelumas vagina untuk mengembalikan kelembaban vagina atau terapi estrogen vagina untuk memperbaiki penipisan dan peradangan dari dinding vagina (atrofi vagina). Jika kenaikan berat badan menjadi masalah, maka dapat berkonsultasi dengan seorang ahli gizi. Bagi beberapa wanita, terapi hormon dapat menjadi pilihan.
Diabetes dan menopause merupakan tantangan ganda. Berkonsultasilah dengan dokter untuk memudahkan menghadapi masa transisi menuju menopause.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar