Tips Kesehatan - Boston, Asam urat atau gout merupakan salah satu bentuk penyakit rematik yang sebenarnya lebih banyak menyerang laki-laki. Meski risikonya lebih kecil, perempuan juga bisa terkena terutama jika terlalu banyak mengonsumsi soda dan jus jeruk.
Kandungan soda dan jus jeruk bertanggung jawab dalam meningkatkan risiko tersebut adalah fruktosa. Di dalam tubuh, senyawa yang merupakan salah satu gula sederhana ini bisa meningkatkan kadar asam urat penyebab gout.
Ketika kadarnya meningkat, sebagian asam urat akan mengkristal lalu menumpuk di persendian. Penumpukan kristal asam urat inilah yang sering memicu nyeri luar biasa pada penderita asam urat.
Menurut penelitian terbaru di Boston University, konsumsi 2 kaleng soda tiap hari pada perempuan bisa meningkatkan risiko gout hingga 2 kali lipat. Jumlah peningkatan yang sama juga terjadi jika minum jus jeruk sebanyak 350 ml setiap hari.
Meskipun demikian, risiko pada perempuan tetap rendah. Penelitian yang berlangsung selama 22 tahun tersebut hanya mencatat 1 persen dari 79.000 partisipan perempuan yang akhirnya mengalami gout.
Gout lebih banyak menyerang laki-laki karena perempuan memiliki esterogen yang bisa mencegah pembentukan kristal asam urat. Perbedaan itulah yang menyebabkan 98 persen serangan gout pada perempuan terjadi setelah menopause, ketika kadar esterogen telah menurun.
Detikhealth.
Kandungan soda dan jus jeruk bertanggung jawab dalam meningkatkan risiko tersebut adalah fruktosa. Di dalam tubuh, senyawa yang merupakan salah satu gula sederhana ini bisa meningkatkan kadar asam urat penyebab gout.
Ketika kadarnya meningkat, sebagian asam urat akan mengkristal lalu menumpuk di persendian. Penumpukan kristal asam urat inilah yang sering memicu nyeri luar biasa pada penderita asam urat.
Menurut penelitian terbaru di Boston University, konsumsi 2 kaleng soda tiap hari pada perempuan bisa meningkatkan risiko gout hingga 2 kali lipat. Jumlah peningkatan yang sama juga terjadi jika minum jus jeruk sebanyak 350 ml setiap hari.
Meskipun demikian, risiko pada perempuan tetap rendah. Penelitian yang berlangsung selama 22 tahun tersebut hanya mencatat 1 persen dari 79.000 partisipan perempuan yang akhirnya mengalami gout.
Gout lebih banyak menyerang laki-laki karena perempuan memiliki esterogen yang bisa mencegah pembentukan kristal asam urat. Perbedaan itulah yang menyebabkan 98 persen serangan gout pada perempuan terjadi setelah menopause, ketika kadar esterogen telah menurun.
Detikhealth.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar