Kamis, 04 April 2013

Tips Mengatasi Penyakit pada Musim Pancaroba



Tips Mengatasi Penyakit pada Musim Pancaroba - Di Indonesia, baru saja memulai kedatangan musim penghujan, menggantikan musim kemarau yang cukup panjang. Dibeberapa daerah bahkan diwarnai dengan musibah banjir dan tanah longsor. Musim pancaroba, demikian orang sering menyebut masa peralihan ini biasanya ditandai denga timbulnya berbagai jenis penyakit, baik orang tua dan terutama pada anak-anak yang daya tahan tubunya kurang. Hal ini dikarenakan perubahan suhu udara yang sebelumnya panas tiba-tiba menjadi dingin dan lembap.

Kondisi yang demikian membuat badan kurang nyaman dan mudah terserang penyakit. Penyakit yang umumnya sering muncul pada masa pancaroba, diantaranya gangguan saluran nafas, flu, masuk angin,  gangguan pencernaan seperti diare, dan tifus abdominalis.

Gangguan Saluran Nafas

Saluran pernafasan berpotensi terganggu akibat perubahan cuaca ekstrem. Batuk, bronkhitis, pilek atau influenza disertai bersin-bersin dan peningkatan suhu tubuh / demam adalah beberapa gejala awal gangguan saluran pernafasan itu. Demam bukan merupakan penyakit tersendiri, melainkan gejala dari penyakit lain misalnya influenza.

Demam ditandai dengan suhu tubuh diatas 37oC-73oC. Pada penderita influenza biasanya suhu tubuh meningkat sekitar 38 sampai - 40 derajat Celcius, selain itu kepala terasa sakit, juga otot-otot dan sendi-sendi terasa lelah, kurang nafsu makan, suara parau, batuk yang tidak produktif, sakit tenggorokan dengan langit-langit di hulu tampak memerah, radang mata, keluar ingus, dan kongesti hidung. Panas tubuh biasanya lebih tinggi pada anak-anak di bandingkan pada orang dewasa. Gelaja-gejala tersebut berangsur-angsur berkurang biasanya akan hilang sesudah 3-5 hari, namun batuk dan rasa lemahserta keletihan tetap.

Gangguan Pencernaan

Salah satu gangguan pencernaan yang biasanya muncul pada musim pancaroba dan awal musi hujan adalah diare. Diare ditandai dengan keluarnya buang air besar yang sangat encer seperti air, dan berlangsung terus-menerus. Penyakit ini sebenarnya dapat digolongkan penyakit ringan, tetapi apabila terjadi secara mendadak dan kurang mendapat perawatan maka diare juga dapat berakibat fatal, terutama apabila diare tersebut terjadi pada anak balita. Berhubung diare dapat menyebabkan terjadinya kehilangan cairan tubuh yang berlebihan (dehidrasi) dan elektrolit, sehingga tubuh menjadi lemah dan lemas, apalagi kalau diare disertai dengan muntah-muntah. Penderita harus diberi minum sebanyak-banyaknya, serta diberi oralit. Bila diare tidak juga berhenti maka penderita harus segera dibawa ke dokter. Penyakit diare dapat disebabkan oleh berbagai hal, salah satu penyebab yang paling umum adalah suatu infeksi ringan pada usus yang di sebabkan bakteri, amuba, juga infeksi virus atau flu usus. Juga dapat disebabkan karena makanan dan minuman yang tercemar.

Gangguan pencernaan lain yang lain yang sering timbul pada musim pancaroba adalah demam tifoid atu penyakit tifus abdominalis. Merupakan suatu penyakit peradangan pada usus yang disebabkan oleh infeksi bakteria. Penyakit ini dapat terjadi melalui pengonsumsian makanan dan minuman yang terinfeksi oleh bakteri salmonella typhosa.

Penyakit tifus abdominalis sangat cepat penularannya, yaitu melalui kontak dengan seseorang atau hewan yang terinfeksi. Pembuangan air kotoran yang tidak memenuhi syarat dan kondisi saniter yang tidak sehat menjadi faktor terbesar dalam penyebaran penyakit ini.

Tanda atau gejala penyakit tifus diawali dengan demam panas yang makin lama makin tinggi, selama panas tingggi penderita sering mengigau. Selain itu kepala terasa sakit, menggigil, berkeringat, letih, lemah, tidak nafsu makan, dan berat badan berkurang, peradangan pada cabang tenggorokan, mual, muntah-muntah, dan sakit perut yang mendadak.

Untuk perawatannya diusahakan untuk menurunkan panasnya dengan obat yang mempunyai efek antibiotik dan antipiretik. Istirahat di tempat tidur sampai semua tanda penyakit hilang. Makan makanan yang mengandung banyak cairan seperti sop, bubur cair, dan lain-lain.

Penyakit pada musinm pancaroba dapat menyerang siapa saja, namun biasanya lebih sering pada orang-orang yang daya tahan tubuhnya lemah, mobilitas tinggi, dan pada anak-anak. Kemunculan penyakit-penyakit tersebut kasusnya menjadi tinggi pada awal perubahan musim / pancaroba karena banyaknya kotoran yang menjadi vektor bagi bagi bakteri dan virus penyebab penyakit, juga tak lepas dari pola pengkonsumsian makanan. Penyakit tersebut dapat timbul karena adanya bakteri atau virus yang mencemari makanan atau minuman.

Penyakit-penyakit pada musim pancaroba tersebut akan terus berulang seiring dengan perubahan musim, namun setidaknya kita bisa mencegah atau mengantisipasinya, dengan cara sebagai berikut.

1. Menjaga kebersihan makanan dan minuman, membersihkan tangan secara baik sesudah buang air besar atau menjelang makan.

2. Hati-hati mengonsumsi makanan, jangan jajan sembarangan.

3. Minum air yang bersih dan matang.

4. Menjaga kebersihan lingkungan, memberantas lalat, nyamuk, kecoa, dan semut.

5. Makan makanan yang bergizi dan seimbang, istirahat yang cukup serta hidup yang teratur, untuk meningkatkan daya tahan tubuh.

6. Bila terjadi keluhan yang serius, segera pergi ke dokter.

Berikut beberapa resep tumbuhan obat yang dapat digunakan untuk membantu mengatasi beberapa penyakit pada musim pancaroba.

Resep 1 : 30 gram daun jambu biji + 20 gram kunyit, dicuci dan dipotong-potong, direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring, airnya diminum 2 kali sehari (digunakan untuk diare).

Resep 2 : 10-15 gram sambiloto kering atau 20-30 gram yang segar + 30 patikan kebo + 30 gram temulawak + 20 gram kunyit, dicuci, dipotong-potong, dan direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 400 cc, disaring, airnya diminum 2 kali sehari (untuk tifus abdominalis, diare, dan disentri).

Resep 3 : 25 gram jahe + 25 gram kencur + 5-7 lembar daun sirih + 10 gram kulit jeruk mandarin, dicuci dan direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring, airnya diminum 2 kali sehari (untuk bronkhitis, batuk, influenza).

Resep 4 : 30 gram pegangan + 10 gram sambiloto, dicuci dan direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring, tambahkan satu sendok makan madu, airnya diminum 2 kali sehari (untuk influenza, radang saluran napas / bronkhitis, batuk rejan, radang paru).

Catatan
1. Untuk perebusan gunakan periuk tanah, panci enamel atau panci kaca.
2. Lakukan secara teratur dan tetap konsultasi ke dokter.


Nah semoga dengan tips diatas anda bisa melewati masa pancaroba ini dengan baik tanpa gangguan penyakit yang berarti.




sumber.kesehatan.kompasiana

Tidak ada komentar:

Posting Komentar