Kamis, 27 Maret 2008

Tumbuhan Obat


Ekor Kucing

Ekor kucing merupakan tanaman asli dari Hindia Barat. Umumnya ditanam sebagai tanaman hias di halaman atau taman-taman.

Perdu, tumbuh tegak, tinggi 1-3 m. Batang bulat, percabangan simpodial, permukaan kasar, berwarna coklat kehijauan. Daun tunggal, bertangkai panjang, letak berselingan. Helaian daun berbentuk bulat telur atau lonjong, ujung runcing, pangkal tumpul, tepi bergerigi, pertulangan menyirip, penjang 12-20 cm, lebar 6-16 cm, berwarna hijau muda. Bunga berkelamin tunggal dalam satu pohon. Bunga betina berkumpul dalam karangan berbentuk bulir yang keluar dari ketiak daun, bentunya bulat panjang berjuntai kebawah, berdiameter 1-1,5 cm, panjang 20-50 cm, berwarna merah. Buahnya bulat, kecil, berambut, berwarna hijau. Biji berbentuk bulat, kecil, berambut, berwarna hijau. Biji berbentuk bulat, kecil, berwarna putih, kotor.

Ekor kucing dapat diperbanyak dengan biji.

Sifat dan Khasiat
Bunga ekor kucing rasanya manis, kelat, fifatnya sejuk. Bunga ini berkhasiat untuk menghentikan perdarahan (hemostatis) dan peluruh kencing (diuretik). Akar dan daun berkhasiat hemostatis.

Kandungan Kimia
Daun mengandung acalyphin, flavonoid, saponin dan tanin. Bunga mengandung saponin dan tanin.

Bagian yang Digunakan
Bagian yang dapat digunakan untuk pengobatan adalah bunga dan daun.

Indikasi
Bunga digunakan untuk pengobatan:


  • Disentri, radang usus
  • Perdarahan, seperti berak darah, muntah darah, mimisan
  • Cacing
  • Luka bakar, dan
  • Tukak (ulkus) di kaki

daun digunakan untuk pengobatan;
  • Bercak putih dikulit karena kehilangan pigmen (vitiligo)
  • Disentri, batuk darah (hemoptitis), luka berdarah, dan
  • Sariawan

Cara pemakaian.
Vitiligo
Cuci segenggam daun segar dan kencur seukuran 1/2 ibu jari sampai bersih, lalu giling sampai halus. Balurkan pada bagian tubuh yang berbercak putih, lalu balut. Lakukan pengobatan ini setiap hari.

Luka Berdarah
Untuk menutup luka, cuci segenggam daun segar sampai bersih, lalu tumbuk sampai halus. Tempelakan pada luka, lalu balut dengan kain perban.

Ludah Berdarah
Cuci bunga segar dan pinang secukupnya sampai bersih, lalu kunyah. Selama dikunyah, dapat ditambah sedikit jahe, kencur, dan daun pulai yang masih muda. Telan air kunyahannya dan buang ampasnya. Lakukan beberapa kali sehari.

Giling 30 g bunga segar dan 30 g gula enau sampai halus. Selanjutnya makan campuran tersebut. Lakukan 3 kali sehari sampai sembuh.
Sumber: Altas Tumbuhan Obat Ind./Dr. Setiawan dalimartha/Hd

LingZhi



Musim panas menghampiri Oregon, Amerika Serikat, ketika perempuan itu mendatangi klinik dr Fukumi Morishige MD PhD. Dokter sekaligus peneliti Linus Pauling Institute of Science and Medicine itu terperanjat bukan kepalang. Paru-paru pasien berumur 39 tahun itu bersih dari sel kanker. Padahal, 6 bulan sebelumnya sel ganas itu bercokol di organ pernapasannya.

Begitu banyak kisah duka wanita itu sejak 6 bulan silam. Kanker paru-paru menjalar ke membran rongga dada. Beberapa dokter di berbagai rumahsakit yang ia kunjungi malah angkat tangan. Setiap kali pulang ke rumah, hanya rona putus asa yang tergambar di wajahnya.

Ketika tak satu pun rumahsakit yang dapat dijadikan sandaran kesembuhan, harapan justru datang dari setangkai jamur. Saat itu suaminya selalu memberi 4 g ekstrak ling zhi setiap hari. Fukumi menduga, reishi-sebutan ling zhi di Jepang-lah yang membawa keajaiban itu.

Kisah itu bukan sekali saja Fukumi alami. Beberapa waktu kemudian, seorang anak berusia 5 tahun yang menderita kanker hati datang kepadanya. Kanker itu juga menyebar ke usus kecil. Dokter terpaksa memotong usus itu untuk menghindari penyebaran kanker lebih luas. Meski demikian, sel kanker tetap bersemayam di hati. Ketika berusia 9 tahun, anak itu kembali menemui Fukumi untuk memeriksakan diri. Setelah dipindai dengan CT scan, lagi-lagi Fukumi terkejut. Sel-sel kanker yang bersarang di hati itu sirna. Rahasianya? Anak itu mengkonsumsi 2 g ekstrak reishi setiap hari.

Terbukti ilmiahFakta empiris itu menggelitik naluri ilmiah Fukumi. Ia pun memesan ekstrak reishi dari Nissan Chemical Industries, Ltd, produsen ling zhi di Jepang. Ekstrak jamur kayu itu kemudian diberikan kepada beberapa pasien kanker yang dikombinasikan dengan vitamin C. Dalam setahun ia menghabiskan setidaknya 500 kg ekstrak reishi. Hasilnya, jamur legendaris itu terbukti ampuh mengatasi kanker dan beragam komplikasi. Dalam 2 tahun, 140 pasien kanker sembuh setelah mengkonsumsi ling zhi.

Untuk mengetahui duduk perkara reishi itu bekerja, Fukumi meriset beberapa pasien kanker yang menderita komplikasi dengan penyakit lain seperti rematik, bronkitis kronis, dan hepatitis. Komplikasi terjadi akibat anjloknya sistem kekebalan tubuh. Setelah diberi asupan ekstrak reishi, masing-masing pasien menjalani tes immunoglobulin untuk menentukan tingkat kekebalan tubuh. Hasil riset menunjukkan, tingkat IgA, IgG, dan IgM si pasien terus meningkat. Artinya, reishi bekerja menghantam kanker dengan mendongkrak sistem kekebalan tubuh.

Keampuhan ling zhi juga menarik perhatian para periset di Cina. Di negara Tirai Bambu, ling zhi begitu melegenda. Keistimewaan jamur kayu itu disebut-sebut dalam buku pengobatan tradisional cina kuno Shen Nong Ben Jing yang ditulis 2.000 tahun lampau.

Di era modern, legenda itu terbukti secara ilmiah. Cao QZ dan Lin ZB, periset Departemen Farmakologi Health Science Center Peking University, Beijing, Cina, meneliti mencit yang diinduksi sel tumor sarcoma 180. Hasil riset menunjukkan, asupan polisakarida peptida yang diesktrak dari reishi Ganoderma lucidum berdosis 50 mg, 100 mg, dan 200 mg/kg bobot tubuh, menghambat pertumbuhan tumor pada mencit masing-masing 35,2%, 45,2%, dan 61,6%.

Hasil penelitian Shiuh-Sheng Lee, dari Departemen Biokimia National Yang-Ming University, Taipei, polisakarida pada reishi merangsang sel mononuklear darah memproduksi sitokin, TNF-a, IFN-g, IL-1b, dan IL-6, yang berperan menghambat proliferasi sel leukemia U937.

PolisakaridaApa yang menyebabkan reishi ampuh mengatasi kanker? Beberapa hasil penelitian menunjukkan, polisakarida berperan dominan mengatasi penyakit mematikan itu. Menurut dr Ekky M Rahardja MS SpGK, dokter spesialis gizi klinis Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara, ling zhi mengandung senyawa polisakarida yang molekulnya berikatan beta. ‘Molekul polisakarida yang terkandung pada nasi atau makanan lain yang biasa dikonsumsi berikatan alfa,’ kata alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu.

Molekul polisakarida berikatan beta lebih kompleks sehingga sulit dicerna. Meski demikian, kehadirannya itu justru berdampak positif. Sebab, ia mengundang reaksi sistem kekebalan di selaput lendir saluran pencernaan atau Gastrointestinal Associated Lymphoid Tissue (GALT). Itu lantaran polisakarida berikatan beta dianggap sebagai benda asing. Bangkitnya sistem kekebalan memperkokoh daya tahan tubuh terhadap serangan benda asing seperti bakteri, virus, dan sel-sel kanker. Selain itu, ‘Kandungan germanium pada reishi membantu mengatasi tumor,’ tutur dr Ekky. Perpaduan polisakarida dan germanium mampu meningkatkan sistem immun tubuh dan mencegah pertumbuhan sel-sel kanker (antitumor).

Menurut Shwu-Bin Lin dari Department of Laboratory Medicine, National Taiwan University Hospital, senyawa triterpen pada G. lucidum turut andil mengatasi kanker. Senyawa itu diekstrak dari miselia anggota famili Polyoraceae itu. Hasil penelitian membuktikan, triterpen ternyata sanggup menghambat pertumbuhan sel hepatoma Huh-7-sel kanker hati-tanpa menghambat pertumbuhan sel hati normal.

Fakta ilmiah itulah yang mendorong Dr Raymond Chang, MD, FACP dari Sloan-Kettering Cancer Center, New York, Amerika Serikat, menganjurkan reishi kepada para pasien kanker. Bagi pasien yang sedang menjalani kemo atau radioterapi, Chang memberikan 5-10 g reishi per hari untuk mengurangi efek samping terapi dan memperbaiki kondisi tubuh. Untuk mencegah metastesis atau penyebaran sel kanker ke organ tubuh lain, Chang memberikan 5-30 g reishi per hari, tergantung kondisi pasien.

Di tanahair, dr Erna Cipta Fahmi, herbalis di Pondokcabe, Tangerang, juga menggunakan ling zhi untuk mengobati kanker. Menurutnya, kulat-sebutan ling zhi di Malaysia-mengandung antioksidan tinggi yang berasal dari pigmen merah yang terdapat pada ling zhi. Reishi juga mengandung zat perangsang sistem immun alias kekebalan tubuh. Sel-sel fagosit menyerang dan mengisolasi sel-sel kanker sehingga tidak menyebar ke sel tubuh lain.

Pendapat serupa dilontarkan Ir Wahyu Suprapto, herbalis di Batu, Jawa Timur. Jamur merah itu dikeringkan lalu digerus hingga halus. Satu sendok makan atau setara 8 g serbuk Ganoderma lucidum direbus dalam 2 gelas air hingga mendidih dan tersisa 1 gelas. Setelah dingin, air rebusan disaring, lalu dikonsumsi. Dosis disesuaikan dengan kondisi pasien. Bila stadium dini, cukup mengkonsumsi air rebusan reishi 2 kali sehari masing-masing 1 gelas. Bila telah lanjut, ditingkatkan menjadi 3 kali.

Popularitas al-kummah-sebutan ling zhi dalam bahasa Arab-sebagai panasea itu mengundang minat bisnis para produsen herbal. Jamur itu diekstrak dan diolah dalam bentuk kapsul. Kini, berbagai merek herbal berbahan ling zhi bertebaran di pasaran, seperti Nissan Reishi yang diproduksi Nissan Chemical Industries, Jepang, Gano Plus (Diamond Interest International), dan Lingzhi Plus (Nutrimax). Meski penampilan berbeda, toh legenda keampuhan ling zhi tetap terasa. (Imam Wiguna)

Buah Merah Penakluk Penyakit Maut



Di penghujung Desember 2003 Agustina Sawery seperti menanti dentang lonceng kematian. Perempuan 23 tahun itu divonis positif mengidap Acquired Immuno Deficiency Syndrome (AIDS), pencabut nyawa yang sulit terelakkan. Tubuhnya kurus kering, tersisa kulit membalut belulang. Bobot tubuhnya cuma 27 kg dari sebelumnya 50 kg dengan tinggi 150 cm. Pistel ani atau infeksi anus, gangguan fungsi hati, mulut bercendawan, dan infeksi paru-paru melengkapi penderitaannya. Rombongan penyakit yang tak kalah berbahaya itu dipicu oleh bercokolnya virus perontok kekebalan tubuh.

Malapetaka itu berawal dari pekerjaannya sebagai pekerja seks komersial karena kemiskinan yang mengimpit keluarga. Alih-alih keluar dari jerat kemiskinan, ia malah terserang HIV/AIDS. Maka sejak Desember 2003 ia berbaring di bagian Penyakit Dalam RSUD Jayapura. Karena fungsi hati rusak, ia belum dapat menelan obat apa pun sehingga harus diinfus.

Tiga purnama dilewatinya di sana. Pada 27 Februari 2004 anak ke-5 dari 7 bersaudara itu pulang ke rumah. Melalui jasa baik Yayasan Pengembangan Kesehatan Masyarakat, ia dipertemukan dengan Drs I Made Budi MS. Saat itu Made sudah dikenal luas di Papua lantaran kerap mengobati berbagai penyakit seperti kanker dengan eksktrak buah merah. Sejak April 2004 ia memberikan ekstrak buah merah kepada Agustina. Konsumsinya satu sendok makan dengan frekuensi 3 kali sehari berbarengan dengan obat paru-paru pemberian dokter.

Konsumsi buah anggota famili Pandanaceae itu diimbangi dengan asupan makanan berprotein tinggi. Perlahan-lahan kondisi tubuh perempuan kelahiran 14 Agustus 1981 itu membaik. Tiga bulan mengkonsumsi ekstrak sauk eken-sebutan buah merah di Wamena-, bobot tubuh meningkat 6 kg. Bobot tubuh terus meningkat hingga 46 kg saat ini. Selain itu wajah lebih ceria dengan sorot mata bersinar. Kulitnya yang semula busik, kembali mulus. Rambut yang sempat rontok mulai tumbuh di atas kepalanya. Singkat kata, Agustina tampak jauh lebih bugar. Padahal, “Ketika saya tangani, kondisi Agustina seperti tak ada harapan lagi,” kata Made.

Pria 44 tahun itu bertutur, “Buah merah berfungsi seperti obat antiretrovirus yang amat dibutuhkan penderita HIV/AIDS. Ia mengikat protein dan meningkatkan kekebalan tubuh.” Pencapaian amat spektakuler itu juga sejalan dengan hasil pemeriksaan laboratorium di Jakarta pada awal November 2004. CD-4 darah Agustina sudah menembus angka 400 dan CD-8 menunjukkan negatif. CD-4 orang yang positif AIDS, maksimal 200; CD-8, positif. Wanita Papua itu kini hampir menggapai kesembuhan total.

Stop Stroke

Bukan cuma Agustina Sawery yang lolos dari belenggu penyakit maut. Ny. Subari, misalnya, pada September 2002 terserang celebral apoplexy atau populer dengan sebutan stroke. Setelah 10 hari opname di sebuah rumah sakit di Jayapura, ia pulang meski belum sembuh. “Bagian tubuh sebelah kiri tak bisa digerakkan, mati sama sekali,” ujar guru SMP 2 Abepura itu mengenang.

Ketika itu menyebut nama saja ia tak mampu. Pandangan kabur, pusing, stres. Kisah pilu itu bakal menjadi kenangan pahit baginya. Sebab 3 bulan meminum ekstrak buah merah-2 x 1 sendok makan per hari-, ia sudah melepas tongkat. Kini ia aktif mendidik dan menjelaskan materi pengajaran di depan murid-muridnya seperti semula.

Yang juga merasakan manfaat Pandanus conoideus-bukan Pandanus coinedeus seperti ditulis Trubus edisi sebelumnya-adalah Susilah. Sejak tahu kanker payudara stadium 2 diidapnya, ia tampak menutup diri karena terpukul. Tangannya tak lagi dapat digerakkan. Saran dokter untuk operasi ditolak karena khawatir maut menjemput lewat jalan penyembuhan itu.

Di tengah kebimbangan, kemenakannya, Jelly Serang, datang membawa ekstrak buah merah. Inilah tumpuan harapan Susilah. Ia meminumnya 2 kali sehari masing-masing 1 sendok makan. Setelah 2 botol dihabiskan, nyeri yang menderanya hilang sama sekali. Dua bulan berselang, setelah menghabiskan 8 botol masing-masing 120 cc, sel kanker yang semula 6 cm mengecil menjadi 3 cm. Kini kondisinya terus membaik.

Antioksidan

Agustina, Subari, dan Susilah hanya sebagian kecil orang yang merasakan faedah sari buah merah. Menurut I Made Budi, hingga November 2004 tercatat 1.000 pasien sembuh setelah rutin mengkonsumsi buah endemik Papua itu. Sekitar 400 orang di antaranya sembuh berbagai jenis kanker. Mereka tak hanya dari Jayapura, Timika, atau Merauke, tetapi juga tersebar di berbagai kota di Indonesia.

Mungkinkah sebuah komoditas mampu mengobati beragam penyakit? “Di dunia medis mungkin saja. Contoh diare bisa diberi ambisilin, infeksi tenggorokan juga ambisilin, begitu juga tifus,” ujar dr Willie Japaries MARS, pengobat komplementer alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Itulah yang dikenal sebagai panasea alias obat segala penyakit.

Ahli gizi Prof Dr Muhilal tak heran akan khasiat buah merah. Doktor Biokimia alumnus University of Liverpool itu pada 1992 meneliti xeroftalmia alias kekurangan vitamin A. Prevalensi penderita di Papua jauh lebih kecil ketimbang di Jawa sekalipun. Rahasianya, dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Papua terbiasa melahap buah merah yang kandungan betakarotennya mencapai 700 ppm. Oleh glukosa zat itu diubah menjadi vitamin A.

Selain itu kuansu-nama lainnya-juga mengandung tokoferol 11.000 ppm yang mampu menangkal radikal bebas. Tingginya kandungan vitamin E-nama lain tokoferol-hanya dapat ditandingi oleh zaitun. Senyawa itulah benteng pertahanan terhadap serangan penyakit degeneratif seperti diabetes melitus, darah tinggi, dan kanker. “Antioksidan itu mengatasi penyakit degeneratif, penangkal radikal bebas seperti cadmium, penghalang ketuaan, bisa untuk mata,” kata Dr Chairul, doktor Kimia dan peneliti di Puslitbang Biologi LIPI.

Wajar jika buah merah direkomendasikan oleh ahli penyakit dalam dari Manado, Roy Pontoh, untuk pasiennya. “Dari komposisi yang saya baca di Trubus, saya yakin obat ini bisa meredam penyakit paru-paru,” kata Roy. Penderita di luar negeri pun tertarik mencoba obat itu. Di antaranya penderita kanker otak berumur 2 tahun yang sedang dirawat di Singapura dan penderita kanker payudara stadium III A yang menjalani terapi nutrisi di Amerika Serikat.

Dosis

Buah berbentuk bulat panjang itu mengandung 58% asam oleat dan 7,8% asam linoleat. Keduanya asam lemak esensial bagi tubuh yang mudah dicerna sekaligus memperlancar metabolisme. Omega 3 tinggi berfungsi untuk memperbaiki jaringan yang rusak. “Kanker itu merupakan jaringan yang tumbuh tidak terkendali,” kata Made (baca: Ciuman Maut untuk Virus Maut halaman 18-19).

Toh, belum semua pasien yang minum ekstrak buah merah memperoleh kesembuhan. Contoh, penderita tumor payudara yang ditangani dr Willie Japaries. Meski sudah sebulan mengkonsumsi buah merah, kesembuhan bak jauh panggang dari api. Menurut Willie lazimnya untuk mengatasi kanker, diperlukan 3-4 herbal. Sementara dalam hal ini, ia hanya memberikan satu jenis, yakni buah merah sehingga dinilai kurang efektif.

Mulyadarma, dokter di Rumah Sakit Darma Medika di Wonogiri, Jawa Tengah, yang juga memberikan buah merah kepada pasien berujar, “Selama ini obat alternatif hanya menunda sel-sel kanker berkembang lebih lanjut.” Orang kerap salah menduga mengkonsumsi ramuan herbal dijamin aman. Padahal jika tidak tepat dosis tetap saja berdampak buruk.

Soal tingginya betakaroten, menurut Muhilal tak berefek negatif bagi kesehatan. “Kalau berlebihan akan disimpan di lapisan lemak bawah kulit sehingga kulitnya tampak kuning. Tapi kejadiannya amat langka. Di dunia kejadian seperti itu tak lebih dari 5 orang,” kata kelahiran 5 Januari 1940 itu.

Tadinya Gratis

Dengan kandungan antioksidan tinggi wajar jika buah merah mampu menyembuhkan beragam penyakit. Itu yang menyebabkan popularitas kerabat pandan wangi meroket. Bak obat ajaib, ia menjadi buah bibir. Banyak dokter menyarankan pasiennya untuk meminum sari buah merah. Malahan periset AIDS di Amerika Serikat antusias menanggapi temuan khasiat yenggen.

Padahal sebelumnya secara turun temurun buah merah tak lebih dari sekadar bahan pangan masyarakat Papua. Harganya amat murah, jika tak boleh dibilang tak bernilai. Dengarlah penuturan Ir Ana Saway dari Dinas Pertanian Kabupaten Jayapura, “Dulu buah merah tak perlu dibeli. Kita tinggal minta dan dikasih. Kalau kita bertemu dengan penjual di pasar, kita bisa dikasih cuma-cuma.”

Titik tolak perubahan itu terjadi pada 1988. Drs I Made Budi yang tengah meneliti jamur di pedalaman Kurulu, kesengsem saat melihat pertama kali sosok buah merah. Dosen Jurusan Biologi Universitas Cenderawasih itu mendapat informasi dari penduduk setempat, jika mau sehat makanlah buah merah. Buktinya masyarakat Jayawijaya yang gemar menyantap buah merah sehat walafiat meski sepanjang hidupnya tanpa berpakaian. Padahal suhu di sana amat rendah, di bawah 20oC.

Riset intensif yang dilakukan Made ketika mengambil gelar master Gizi Masyarakat akhirnya menyibak tabir buah merah (baca: Menduniakan Buah Merah, halaman 22-23). Pantas jika banyak orang kini berupaya membudidayakannya. Menurut Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Jayapura Ir La Achmadi MMT, buah merah dikembangkan besar-besaran di daerah Ubruk dan Waris, keduanya di Kabupaten Keerom.

Tawi-sebutan buah merah di Lembah Baliem-kini makin dilirik orang. “Banyak investor dari Jakarta yang datang langsung ke Wamena untuk membeli buah,” papar I Made Budi. Saking banyaknya permintaan dari Jakarta, sampai-sampai buah merah milik Made di 3 kecamatan di Wamena pun ludes dijarah. Di luar Papua, penjual-penjual sari buah merah makin banyak bermunculan seiring tingginya permintaan.

Melonjaknya permintaan sari buah merah membuat harga bahan baku melambung. Komoditas yang Juli 2004 hanya berharga Rp50.000 per buah, akhir November 2004, harganya melangit mencapai Rp350.000. Itu pun harus pesan terlebih dahulu (baca: Papua Kala Buah Merah Melejit, halaman 16-17). “Banyak orang yang cari buah merah,” tutur Dorim, pedagang di depan Hotel Yasmin, Jayapura. Trubus yang jauh-jauh hari memesan 2 buah pun tak kebagian.

Kearifan Tradisional Masyarakat Selamatkan tumbuhan Obat



Keberadaan Tumbuhan obat di bantaran kali Surabaya, terselamatkan oleh kearifan masyarakat setempat yang masih menggunakan dan memeliharan tumbuhan-tumbuhan obat yang terancam oleh pengalihan lahan. Sebagian kecil masyarakat yang tinggal di pinggir Kali ini masih memegang erat tradisi leluhur untuk memanfaatkan daun encok, daun tapak liman, daun bandotan, meniran, pecut kuda untuk mengobati penyakit yang mereka derita, “Obat Jowo luweh mujarab”. Kata Pak Kasimin (Pelestari Tumbuhan Obat) dengan yakin.
Tak Kurang dari itu untuk menarik minta dan kecintaan masyarakat, Pak Kasimin menjual murah bibit Toga bahkan kadang-kdang ia memberikannya dengan Cuma-Cuma. Biar semua orang menanam dan mengenal tumbuhan obat, biar kemudian cinta dan melestarikannya, Tak Kenal Maka Tak Sayang.” Jelas Pak Kasimin
Fakta kearifan ini terungkap dalam Upaya Pemasyarakatan Tanaman Obat Kali Surabaya 2000-2001 yang dilakukan oleh Ecoton dan Yayasan KEHATI. Kearifan masyarakat ini terdokumentasi dan untuk menyebarluaskan informasi ini Ecoton mendukungnya dengan mencetak 1000 eksemplar buku tumbuhan obat Kali Surabaya.










Bantaran Kali Surabaya, akhir-akhir ini ramai menjadi pembicaraan warga kota Buaya, lantaran Pemkot Surabaya minggu lalu menyakatan peran terhadap PKL (pedagang Kaki Lima) dan bangunan liar di bantaran Kali Surabaya. Seperti hasil pantauan Ecoton dan POSKO IJO, sejak awal tahun 1990 bantaran kali yang berfungsi sebagai daerah resapan air dijarah dan dialihfungsikan menjadi lahan terbangun. Yang menjadi kekawatiran Ecoton adalah masih belum tergalihnya potensi alam dibantaran kali yang membentang sepanjang hampir 55 km tersebut.
Salah satu potensi yang belum tergali secara maksimal adalah kebeadaan tumbuhan obat, dari eksplorasi awal yang dilakukan Ririn Triwulandari, Ssi (Staf peneliti Ecoton, Lembaga kajian Ekologi danKonservasi Lahan basah-1998-1999) teridentifikasi 70 jenis tumbuhan berkhasiat obat.
Temuan itu ditidaklanjuti dengan identifikasi kearifan masyarakat bantaran terhadap pemanfaatan tumbuhan-tumbuhan tersebut. Untuk itu tim Ecoton dibantu oleh seorang pemerhati tumbuhan obat (penggerak,penyuluh Jawa timur) Bapak Bambang Saryanto dan Kasimin (Juara I Lomba TOGA Tingkat nasional 1998) yang tinggal dibantaran Kali Surabaya. Ternyata masyarakat memang secara turun temurun telah memanfaatkan tumbuhan obat yang ada disana.
1. Pak Giman (60 tahun) yang tinggal di Dusun larangan _Driyorejo memanfaatkan daun encok sebagai tapal sakit kepala, dan cukup menempelkan daun encok yang telah dipanaskan pada pinggangnya apabila encoknya kumat.
2. Mbok Isa (65 tahun) dan Hindun (60 tahun), wara Sarirejo penjual urap-urap, tak pernah meninggalkan daun Beluntas sebagai menu utama,” cek kringete ambu sedep” (Biar keringat berbau sedap) ungkap Mbok Hindun.
3. Sunarko (50 tahun) Warga Bambe, menggunakan campuran daun pecut kuda dan bandotan bila terserang perut kembung atau masuk angin.
4. Banyak Orang di Krikilan mempercayai bahwa Meniran dapat menghilangkan anyang-anyangen (sulit buang air kecil)
5. Darsono (45) tinggal diperkampungan Baru Brantas, mempercayai manfaat daun dadap serep untuk Balita yang terkena sawan.
6. Trubus Jambu kluthuk (jambu monyet) masih banyak dimanfaatkan untuk mengobati sakit perut.
7. Di Bantaran Kali Dusun Ngambar, banyak dijumpai daun sarap yang dimanfaatkan untuk kejang/step pada Balita.
8. Pak Kasimin (54 tahun) penggiat Tumbuhan obat yang juga memiliki keahlian pijat urat, sering memberikan ramuan akar Putrimalu pada penderita jantung, akar sidaguri untuk menyembuhkan asam urat, daun randu untuk penderita gangguang lambung, Bahkan untuk mempermudahkan pengguna tumbuhan Obat, Pak Kasimin juga menyediakan jasa pembuatan serbuk dari tanaman yang dimaksud, sehingga pasien cukup menyeduhnya dengan air panas.
9. Untuk luka ringan masyarakat memanfaatkan daun suruh-suruhan, sedangkan untuk luka yang dalam dimanfaatkan daun genjret.
10. getah Patikan kebo, digunakan untuk sakit timbilen (bengkak pada kelopak mata)
Bahkan dirumah Bambang saryanto terpelihara dengan baik 300 jenis tumbuhan obat sedangkan untuk merangsang kecintaan masyarakat untuk melestarikan dan memanfaatkan tumbuhan obat Pak Kasimin menyediakan seratus jenis bibit dengan harga Seribu rupiah perpohon Ia sengaja menjual murah untuk menarik minat masyarakat agar mencintai Tumbuhan Obat.” Biar semua orang menanam dan mengenal tumbuhan obat, biar kemudian cinta dan melestarikannya, Tak Kenal Maka Tak Sayang.” Jelas Pak Kasimin.Identifikasi kearifan ini dilakukan Ecoton- Bekerjasama Dengan Yayasan KEHATI dalam Rangkah UPAYA PEMASYARAKATAN TUMBUHAN OBAT KALI SURABAYA 2000-2001 Di 10 Desa di Sepanjang bantaran kali Surabaya.
Untuk mendukung upaya ini Ecoton telah memproduksi 1000 eksemplar buku tumbuhan Obat.

Berikut ini daftar Isi Tumbuhan obat yang telah umum dimanfaatkan oleh Masyarakat Bantaran Kali Surabaya

1. Anting-antingAcalypha indica
2. Tapak Liman Elephantopus scaber
3. BandotanAgeratum conyzoides
4. Alang-alang Imperata cylindrical
5. MeniranPhyllanthus urinaria
6. Patikan KeboEuporbhia hirta
7. Ceguk Quisqualis indica
8. Biduri Calotropis gigantean
9. Pecut KudaStachytarpheta jamaicensis
10. BeluntasPluchea indica
11. Putri malu Mimosa pudica
12. SidaguriSida rombofolia
13. Belimbing Wuluh Averrhoa bilimbi
14. MENGKUDUalias PACE

1. Anting-antingAcalypha indica

Anting-anting atau juga biasa disebut kucing-kucingan,lelatang merupakan gulma yang sering dijumpai di bantaran Kali Surabaya, disamping pohon-pohon pisang dan rerumputan tegalan ,
menempel di tepian got, sangat umum ditemukan liar dipinggir jalan.
Tanaman ini disebut kucing-kucingan sebab, kucing sangat menyukai akar-akar nya. Bisa dicoba dengan menjemur bagian akar dan memberikannya pada kucing anda maka dengan bernafsu kucing akan menggunyahnya. Dalam beberapa penelitian akar Anting-anting atau kucing-kucingan dapat memperbaiki fungsi ginjal pada kucing.

Sifat dan Khasiat
Rasa pahit,sifatnya menyejukkan (astrigen).Berkhasiat antiradang, peluruh kencing (diuretik), pencahar, dan penghenti pendarahan.

Indikasi
digunakan untuk pengobatan :
1. Rematik (Gout)
2. Radang pada leher Rahim
3. susah buang air besar (Sembelit)
4. Luka berdarah, koreng, radang kulit
5. Berak darah

Contoh Cara Pemakaian
Sembelit Cuci satu tumbuhan segar (berikut akarnya), lalu potong-potong seperlunya. Rebus dalam 1 gelas air sampai mendidih (selama 15 menit). Setelah dingin, saring dan minum sekaligus.Lakukan pada malam hari.

Radang Leher Rahim Cuci satu tumbuhan segar (berikut akarnya).Rebus dalam 5 gelas air sampai mendidih hingga air menjadi 2 gelas

Rematik Resep sama seperti radang leher rahim

Untuk pemakaian luar giling herba segar sampai halus, lalu bubuhkan pada tempat yang sakit, seperti bisul, luka berdarah, eksim, radang kulit atau gigitan ular.

2. Tapak Liman Elephantopus scaber
Tapak liman merupakan tanaman liar tegalan, lerengan andil bantaran kali, tumbuhnya seperti menempel pada tanah. daunnya berwarna hijau tua agak kasar, permukaannya berbulu halus Panjangnya tidak kurang dari 25 cm,tepinya bergerigi. Bunganya berwarna unggu.
Tapak Liman terasa pahit, pedas, sejuk, penurun panas antibiotika, anti radang, peluruh air seni, menghilangkan pembengkakan dan menetralkan racun.
Sifat dan Khasiat
Tapak Liman mengandung stigmaterol yang membentuk hormon progesteron, memacuh gairah pria, melancarkan peredaran darah,mencegah kehamilan, melancarkan air seni Lupeol, Isodeoxyelephantopin, 11, 13 Dihydrodeoxoxyelephantopin, asam amino senyawa sesquiterpenoid hasil reduksi deoxyelephantopin merupakan senyawa antitumor, peradangan akibat bakteri, antibiotik terhadap staphylococcus penyebab keputihan.

indikasi
Digunakan untuk pengobatan :
1. Keputihan
2. Radang rahim
3. Pemacuh gairah
4. Anemia
5. Luka melempuh
6. Ambeien
7. Demam
Contoh Cara Pemakaian

Keputihan 2 tanaman tapak liman sedang (akar, batang, daun) direbus dengan 2 gelas air sampai airnya tinggal setengah, minum ramuan ini dua kali sehari
Anemia 7 Helai daun tapak liman dicuci bersih dan ditumbuk sambil diberi sedikit garam. Kemudian seduh dengan 1 gelas air, tambahkan sedikit gula aren. Minum 1 hari sekali.
Radang rahim Sama dengan Keputihan
Catatan : Ramuan daun tapak liman jangan diminumkan pada wanita hamil

3. BandotanAgeratum conyzoides
Tumbuhan liar dibibir sungai, tegalan dan halaman rumah, tersebar luas dari Bambe sampai Lebani Waras. Apabila daunnya di remas perlahan akan menimbulkan bau lebus seperti wedus , oleh karena itu tumbuhan ini juga sering wedusan .Tingginya antara 30-90 cm, bercabang, batang berambut kasar, daun hijau tua dan kasap bila diraba permukaannya, bunga putih. Bagian yang digunakan untuk obat adalah herba (bagian diatas tanah) dan akar.Herba yang digunakan berupa herba segar atau yang telah di keringkan.

Sifat dan Khasiat
Herba ini rasanya sedikit pahit, pedas, dan sifatnya netral. Bandotan berkhasiat stimulan, tonik, peredah demam (antipiretik), antitoksik, menghilangkan pembengkakan, menghentikan pendarahan (hemostatis), peluruh haid (emenagog), tonik, peluruh kencing (diuretik), dan peluruh kentut (Karminatif).
Cara Pemakaian

Tumor rahim
Rebus 30 - 60 g daun bandotan segar atau 15-30 g herba kering dalam tiga gelas air sampai tersisa menjadi satu gelas, herba segar dapat juga ditumbuk. Air rebusan atau air perasannya diminum satu gelas perhari.

Badan Lelah dan Perut Kembung
20 Helai daun bandotan, dan 10 helai daun pecut kuda, rebus dalam tiga gelas air hingga tersisa 1 gelas.

Perawatan Rambut
Tumbuk batang dan daun sampai halus. Oleskan hasil tumbukan keseluruh kulit kepala dan rambut.tutup kepala dengan sepotong kain. Biarkan selama 2-3 jam Selanjutnya bilas rambut denga n air hangat dan keramas sampai bersih.
lakukan 1 atau 2 minggu sekali.

Sakit Tenggorokan
30-60 bandotan segar ditumbuk halus, peras dan saring dengan menambahkan gula batu.Aduk sampai rata. Minum 2 ramuan dan lakukan 3 kali sehari.

4.Alang-alang Imperata cylindrical
Sifat
Tersebar di sepanjang Bantaran Kali Surabaya Mengisi semak-semak diantara pohon pisang, dan lahan tegalan. Alang-alang rasanya manis, sejuk, menurunkan panas (antipiretik), peluruh kemih (Diuretik), menghentikan pendarahan (Hemostatik), menghilangkan haus, Masuk meriden paru-paru, lambung dan usus kecil.

Bagian yang dipakai Rimpang (akar), daun dan bunga
Kegunaan
Muntah darah : 30 –60 gram akar segar setelah dicuci bersih,dipotong-potong seperlunya digodok dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas minum setelah dingin.

Mimisan : akar segar dicuci bersih, lalu ditumbuk dan diperas airnya sampai terkumpul sekitar 100 cc, minum. Atau 30 gram akar segar dicuci digodok dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas minum setelah dingin.

Tekanan darah tinggi :30 –60 gram akar segar setelah dicuci bersih, dipotong-potong seperlunya digodok dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas

Radang ginjal : 60 –120 gram akar segar dicuci bersih dan potong-potong seperlunya digodok dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Dibagi untuk 2-3 kali minum Rasa haus pada penyakit campak : 30 gram akar digodok, minum sebagi teh

Kencing nanah : 300 gram akar segar setelah dicuci bersih, dipotong-potong seperlunya digodok dengan 2 liter (2000 cc) air bersih sampai tersisa 1.200 cc, ditambah gula batu secukupnya dibagi 3X minum atau sebagai teh.

Hepatitis: 60 gram akar alang-alang kering dipotong-potong seperlunya lalu dicuci bersih rebus dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas, setelah dingin disaring untuk dua kali mimun pagi dan sore.

5. MeniranPhyllanthus urinaria
Sifat dan Khasiat
Tumbuhan liar yang tumbuh di tegalan, bantaran kali dan semak diantara pohon-pohon pisang.Banyak dijumpai di bantaran Kali Dusun Sarirejo, Ngambar dan Wates. Daunnya kecil-kecil dan bentuknya lonjong, terdapat butiran hijau ditangkai daunnya. Tingginya kurang dari setengah meter.
Banyak mengandung Kalium dan zat filantik yang berkhasiat menghancurkan batu ginjal dan melancarkan air seni.
Kegunaan
Susah kencingdisertai sakit perut/pinggang
7 tumbuhan (akar, batang dan daun) meniran segar direbus dalam air 2 gelas sampai menjadi 1 gelas.
Nyeri buang air kecil : 5 tumbuhan meniran segar direbus dalam air 2 gelas sampai menjadi 1 gelas.
Hepatitis : 30-60 gram herba segar direbus dalam 3 gelas air sisakan 1 gelas diminum 1X sehari selama satu minggu
Rheumatik : Satu genggam tumbuan meniran direbus dalam 3 gelas air hingga tersisa 1 gelas.
Batu Ginjal : 5 tumbuhan segar, 15 helai kumis kucing direbus dengan 2 gelas air sampai airnya tinggal setengah.Ramuan ini untuk diminum 2X sehari.

Koreng : 15 tumbuhan meniran ditumbuk lalu direbus dengan 2 liter air. Setelah mendidih, gunakan ramuan ini untuk mandi.
Sakit Gigi : Akar meniran setelah dicuci bersih, lalu dikunyah-kunyah pada gigi yang sakit.
Menurunkan Berat Badan : 5 tumbuhan meniran, 15 lembar daun jati belanda, 1 jari pule direbus dengan 2 gelas air sampai airnya tinggal setengah. Ramuan ini untuk diminum 2X sehari.
Eksem : Segenggam daun meniran, 1 ibu jari temulawak yang sudah diiris-iris, diseduh dengan 1 gelas air. Minum ramuan ini 2X sehari

6. Patikan KeboEuporbhia hirta
Tumbuhan semak-semak ini banyak dijumpai disela rerumputan, bebatuan, tempat terbuka, dapat tegak memanjat, tinggi mencapai 50 cm (dibantaran Kali Surabaya umum dijumpai dengan tinggi tak kurang dari 30 cm), batang berambut,warna batang merah kecoklatan, daun lonjong meruncing dengan tepi bergerigi, Bancar mengeluarkan getah putih bila batangnya dicuwil.
Sifat dan Khasiat
Rasa agak pahit dan asam, sejuk, sedikit toksik (beracun), anti inflamasi, peluruh air seni, menghilangkan gatal (antipruritik).

Cara Pemakaian
Disentri : 15-24 gram patikan kebo ditambah gula pasir (bila disentri berdarah) ditambah air secukupnya , ditim, minum

Bronkitis : 1/2 ons daun patikan kebo direbus dengan 1 gelas, setiap 2 jam sekali minum air rebusannya sebanyak 3 sendok makan bersama sedikit madu murni (untuk anak cukup satu sendok saja)

Asma : Segenggam patikan kebo segar ditumbuk, lalu rebus dengan 2 gelas air sampai tinggal 1 gelas.Tambahkan lagi 1 gelas air matang, aduk, saring. Minum 3X sehari, satu sendok makan.

Radang usus gangguan pencernaan :15 gram patikan kebo direbus dengan 1 gelas air. Minum rebusannya 1X sehari sekaligus (paling baik dari tanaman patikan kebo yang belum berbungga karena masih banyak getahnya)

Sakit Pinggang (Lumbago) : 2 herba patikan kebo ditambahkan satu herba meniran, direbus dalam 3 gelas air, sisakan hingga menjadi 1 gelas.
Getah patikan kebo juga dapat mengobati timbilen, dengan cara mengoleskan getahnya pada bagian kelopak mata, selain itu juga mengobati luka ringan.

7.ceguk Quisqualis indica
Sifat dan Khasiat
Jarang ditemukan dalam keadaan berbunga karena umumnya orang menganggap Ceguk tak berguna. Tumbuhan yang batangnya bisa merambat ini bersifat manis, hangat, beracun mengandung pontassium guisgualata yang mampu masuk meridian limpa dan lambung, pembunuh cacing, membantu pencernaan dan memperkuat limpa. Di Kali Surabaya banyak ditemukan ditanggul-tanggul yang bertanah padat dan barongan bambu.
Kegunaan
Cacing Keremi
Biji digongsong sampai matang, dimakan dengan dikunyah 1/2 jam sebelum makan. Untuk anak kecil3-15 biji sehari, dewasa 15-30 biji sehari dibagi untuk tiga kali makan lakukan berturut-turut
selama 15 hari(satu keur) setelah satu bulan, makan satu keur lagi.
Cacing Gelang
1. untuk anak-anak, 3-5 biji digerus lalu dimakan
2. 2 jari akar digodok dengan 2 cangkir air, tambahkan sedikit gula jawa, sampai tersisa 1 cangkir. diminum pagi hari sebelum makan.
Cacing Tambang
50 biji ceguk dicuci bersih, lalu digiling halus, seduh dengan air panas 1/2 cangkir dan satu sendok makan madu, minum hangat-hangat malam hari sebelum tidur.
Saki Kepala
daun dilumatkan dipakai sebagai tapal pada pelipis

Untuk penyakit kulit disebabkan oleh parasit
Buah digiling halus, tambahkan minyak kelapauntuk dibalurkan.

8. Biduri Calotropis gigantean

Biduri banyak ditemukan didaerah kering Seperti wilayah Driyorejo, mudah dijumpai di tepi jalan, pada tanah keras/paras seperti Desa Mulung. Di Bantaran Kali Surabaya mudah dijumpai di wilayah bantaran yang berdekatan dengan Jalan Raya Seperti dusun Gading, Wates, dan Krikilan.Daunnya lebar berbentuk bulat telur permukaan atas dilapisi rambut putih rapat (bila diusap akan terasa seperti gumpalan tepung) . Daun berkhasiat sebagai peluruh keringat, perangsang muntah, dan peluruh kencing serta menghilangkan gatal. Bunga berkhasiat tonik, dan menambah nafsu makan. Getah beracun dan dapat menyebabkan muntah. Bila sebagian tumbuhan dilukai akan mengeluarkan getah putih encer, rasanya pahit lama kelamaan terasa manis. Untuk borok atau luka, giling daun kering sampai halus taburkan serbuknya kebagian yang luka.
Cara Pemakaian
Batuk dan sesak nafas : Bakar daun kering, lalu hirup asapnya.
Sakit perut : Cuci daun sampai bersih, lalu layukan di atas api. Oleskan minyak, kemudian letakkan daun di sekitar perut.
Lepra sipilis sekunder: Rebus 0,1 gr bunga kering dalam 3 gelas air sampai tersisa menjadi satu gelas. Setelah dingin saring dan air saringannya diminum.
Campak : Cuci ¼ genggam daun biduri, ¼ genggam daun asam muda, dan rimpang kunyit sebesar ½ jari, lalu tumbuk sampai halus. Tambahkan satu cangkir air masak dan satu sendok makan madu, lalu aduk sampai merata. selanjutnya, ramuan disaring dan air saringannya diminum. Pengobatan ini dilakukan 2 kali sehari.
Kaki pegal lemas: Cuci akar secukupnya sampai bersih, lalu tumbuk halus. Tambahkan tepung beras (sama banyak) dan aduk sampai rata. Gosokkan ramuan pada bagian kaki yang sakit.
Bisul : Teteskan getah buah di atas bisul yang membandel.
Sakit gigi : Oleskan getah Biduri pada gigi yang sakit. Cara pengolesan ini harus dilakukan dengan hati-hati, jangan mengenai gigi yang sehat.

9. Pecut KudaStachytarpheta jamaicensis

Sifat dan Khasiat
Ciri khas : adanya tangkai bulir yang memanjang dari ujung tangkainya seperti pecut.Bunganya kecil berwarna ungu pada bagian tangkai, daun bergerigi.Tinggi bisamencapai 2 meter. Rasa pahit, sifatnya dingin. Berkhasiat sebagai pembersih darah, anti radang, dan peluruh kencing.Dibantaran Kali Surabaya banyak dijumpai didesa Lebani Waras.
Cara Pemakaian
Radang tenggorok, batuk
sediakan 50 gr herba Pecut Kuda segar, 2 buah kencur ukuran sedang, 2 siung bawang putih. Cuci bahan bahan tersebut, lalu tumbuk sampai halus. Tambakan ½ cangkir air gula sambil diaduk rata, lalu peras dan saring. Selanjutnya, minum air yang terkumpul, lakukan 3 kali sehari, selama 3 - 5 hari
Rematik : Cuci 30 – 60 gr herba pecut kuda segar, lalu potong-potong seperlunya. Rebus dalam 3 gelas air bersih sampai air rebusannya tersisa 1 gelas. Setelah dingin saring dan air saringanya diminum sehari 2 kali, masing-masing ½ gelas
Keputihan : Cuci 50 g akar pecut kuda segar , lalu iris –iris seperlunya . tambahkan 3 gelas air bersih , lalu rebus sampai tersisa 1 gelas . setelah dingin , saring dan air saringannya dibagi untuk dua kali minum , pagi dan sore hari , masing-masing ½ gelas
Hepatitis A : Cuci 5 – 10 tangkai bunga pecut kuda sampai bersih, lalu potong-potong seperlunya. Tambahkan gula batu secukupnya, lalu rebus dalam gelas 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. setelah dingin, saring dan air saringanya diminum. Lakukan setiap hari sampai sembuh.
Catatan:
Wanita hamil dilarang minum rebusan ramuan obat ini.

10. BeluntasPluchea indica
Tanaman perdu yang sering tumbuh liar, biasa dipakai sebagai pagar tanaman dan dimanfaatkan sebagai laukpauk/lalapan (Kulupan) ini tak asing bagi masyarakat bantaran Kali Surabaya, tingginya bisa mencapai 1-2 m. Daunnya bertangkai pendek, letaknya berseling, pinggirnya bergerigi, dan warnanya hijau terang. Mendinginkan sehingga banyak keringat yang keluar dan suhu tubuh menjadi turun. Selain itu juga bisa dimanfaatkan untuk menambah nafsu makan pada anak.
Kegunaan
Demam
15 helai daun beluntas diseduh dengan segelas air panas, setelah agak dingin, diminum sekaligus 1x sehari.
Bau badan dan bau mulut
Beberapa helai daun beluntas muda dikukus lalu dimakan sebagai lalap.
Pegal-linu
Beberapa helai daun beluntas diseduh dengan segelas airpanas. Ramuan ini untuk diminum 2x sehari.
Keputihan
20 helai daun beluntas dan 1 akar tapak liman direbus dengan 1 gelas air sampai airnya tingal setengah. Diminum sekaligus 1x sehari.
Gangguan pencernaan pada anak
8 helai daun beluntas dicuci bersih. lalu ditaruh di nasi yang akan ditim.
Rematik
Akar beluntas dengan segelas air disaring, minum 1x sehari sekaligus.
Nyeri haid
20 helai daun beluntas dicuci bersih lalu di remas-remas sampai hancur. Seduh dengan segelas air panas sambil diberi sedikit asam dan garam lalu disaring. Diminum selagi hangat. Ramuan ini untuk diminum 2x sehari.
Sakit Perut
20 helai daun beluntas dicuci bersih lalu diremas-remas sampai hancur. Seduh dengan segelas air panas sambil diberi sedikit asam dan garam, lalu saring. Diminum selagi selagi masih hangat. Ramuan ini diminum 2X sehari.

11. Putri malu Mimosa pudica
Sifat dan Khasiat
Semak berduri ini memiliki sifat manis, agak dingin, penenang, peluruh dahak, anti batuk, penurun panas anti radang, peluruh air seni. tumbuhan yang daunnya menutup bila disentuh. Banyak dijumpai di bibir tanggul Stren Kali Surabaya.
Kegunaan
Sulit Tidur
cuci 30g herba putri malu segar,lalu rebus dalam 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin,saring dan air saringannya di minum sebelum tidur.
Batu saluran kencing
Cuci 20g herba putri malu segar,lalu rebus dalam 2 gelas air sampai tersisa separunya.Setelah dingin,saring dan air saringannya diminum sekaligus.Sebaiknya,ramuan ini diminum pada malam hari.
Bronkitis kronis
1.Resep satu
cuci 60g akar putri malu segar,lalu potong potong seperlunya.Rebus dalam 3 gelas air dalam api kecil sampai tersisa 1 gelas.Setelah dingin,saring dan air saringannya diminum untuk 2kali minum,pagi dan sore hari.Ramuan ini diminum untuk 10 hari.
2. Resep dua
Sediakan herba segar putrid malu dan pegagan (masing masing 30g),lalu cuci sampai bersih.Rebus dalam 3gelas air sampai tersisa 1 gelas.Setelah dingin,saring dan air saringannya diminum sehari 2 kali,masing-masing 1\\2 gelas.

Batuk berdahak
Cuci 10-15g akar putri malu segar sampai bersih,lalupotong-potong seperlunya.Tambahkan 3 gelas air,lalu rebus sampai tersisa separonya.Setelah dingin,saring dan air saringanya diminum,sehari 3kali,masing-masing 1\\2 gelas.
Rematik
Cuci 15g akar putri malu segar,lalu potong-potong seperlunya.Tambahkan 500cc arak putih,lalu biarkan terendam selama 2 minggu.Gunakan arak putri malu ini untuk mengompres bagian sendi yang sakit.

12. SIDAGURI Sida rombofolia
URAIAN TANAMAN
Tumbuhan ini umum dijumpai di Bantaran Surabaya, terutama di lahan-lahan terbuka sehingga terkena matahari, akar dan batangnya ulet, daunnya memanjang bergerigi.
Sifat dan Khasiat
1. Menurunkan kadar asam urat, karena mengandung Alkaloida jenis rhombofolia yang menekan jumlah enzim Xanting Oksidae (enzim penting dalam pembentukan asam urat)
2. Memperlancar air kencing, karena sidaguri mengandung polifenol dan plavonoid sehingga asam urat akan luruh bersama air urine.
3. meringankan rasa sakit akibat asam urat, karena pada bagian akar mengandung steroid dan alkanoid.
BAGIAN YANG DIPAKAI: Seluruh tumbuhan, pemakaian segar atau yang telah dikeringkan.
1. Rematik: Seluruh tumbuhan yang telah dikeringkan sebanyak 60 gr digodok, minum
2. Bisul kudis dan bengkak karena tulang patah: Daun segar setelah dicuci bersih, dilumatkan ditempelkan pada tempat yang sakit.
3. Sakit gigi: Akar dikunyah.
4. TBC kelenjar leher: 60 gr Sidaguri ditim dengan daging, makan. Untuk luarnya, daun segar dilumatkan lalu tempelkan ke tempat yang sakit.
5. Enteritis dan desentri: 30 gr Sidaguri, 30 gr daun Sendok (plantogo mayor),15 gr Cecabean (polygonum hydropiper) digodok, minum.
13. Belimbing Wuluh Averrhoa bilimbi
Sifat da Khasiat
Tumbuhan berbang keras ini bisa mencapai ketinggian 10 m . Buahnya berwarna hijau muda, berbentuk lonjong sebesar ibu jari dan rasanya asam. buahnya sering di pakai oleh ibu-ibu untuk memasak sehingga sering disebut juga belimbing sayur. Daunnya yang kecil berhadapan. Bunganya merah muda keunguan.
KANDUNGAN & MANFAAT
Sebagai anti radang karena mengadung flavon. Selain itu, kaliumnya melancarkan keluarnya air seni (diuretik) sehingga dapat menurunkan tekanan darah. Belimbing wuluh juga mampu mengeluarkan dahak dan menurunkan panas.
Kegunaan:
1. Tekanan darah tinggi
Rebus 3 buah belimbing wuluh yang diiris-iris dengan 3 gelas air sampai tinggal setengah. Saring lalu diminum 1x, pada pagi hari.
2. Diabetes
6 buah belimbing wuluh dilumatkan lalu direbus dengan 1 gelas air sampai airnya tinggal setengah. Saring, diminum 2x sehari.
3. Gusi berdarah
2 buah belimbing wuluh dimakan setiap hari.
4. Sakit gigi
Buah belimbing wuluh setelah dicuci bersih, dikunyah dengan sedikit garam. Ulangi beberapa kali agar sakitnya hilang.
5. Batuk
Segenggam daun belimbing wuluh, segenggam bunga, dan 2 buahnya serta gula batu secukupnya direbus dengan 2 gelas air sampai airnya tinggal setengah. Saring, ramuan ini cukup untuk diminum 2x sehari.
14. MENGKUDUalias PACE
URAIAN TANAMAN
Orang jawa menyebut ini pace. Tanaman liar khas indonesia ini tingginya bisa mencapai 3-8 m. Daunnya tebal dan lebar, letaknya berhadapan. Bunganya kecil berwarna putih. Buahnya berwarna hijau, bertutul-tutul. kalau sudah tua menjadi kekuningan dan berbau.
KANDUNGAN DAN MANFAAT
Mematikan kuman karena kandungan Metil asetil ester. Selain itu, senyawa Moridomnya Soranjidiol berguna untuk melancarkan keluar air seni. Menkudu juga berkhasiat sebagai obat Cacing.

1. Hipertensi: 2 buah menkudu dibuang bijinya, diparut. Tuangkan air mentinum keramuan menkudu , diberi gula aren dan 2 gelas air panas. sering ramuan ini diminum 3 x sehari.
2. Cacing gelang: 2 buah menkudu masak dicuci, diparut. Peras dengan kain. ramuan ini untuk diminum 3x sehari.
3. Radang usus: 2 buah menkudu matang dicuci, lalu dilumatkan. Peras diberi madu secukupnya. Minum ramuan ini 2x sehari.
4. Hepatitis: 2 buah mengkudu sudah masak diparut lalu diperas. Campur dengan gula batu secukupnya . minum ramuan ini 2 x sehari.
5. Masuk angin: Rebus 1 buah mengkudu, sepotong rimpang lengkuas dengan 2 gelas air sampai airnya tinggal. Ramuan ini untuk diminum 2x sehari.
Semua resep yang telah dipakai telah diuji khasiatnya oleh Pak Bambang Saryanto dan Depot JAMU SARITOGA KASIMIN. Bila ingin merasakan Khasiat Jamu ini anda bisa mengunjudi DEPOT JAMU SARITOGA KASIMIN di Desa Lebani Waras – Kecamatan Wringinanom Gresik.(Ditulis Mirna Yunik Citriani)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar